Keluarga Berencana dan Generasi Berencana Tetap Kata Kunci
Oleh: Izza Mufida
Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk
terbesar ke 4 di dunia. Selain jumlah penduduknya yang besar, luasnya negara
kepulauan dan tidak meratanya penduduk membuat Indonesia semakin banyak
mengalami permasalahan terkait dengan hal kependudukan. Sebenarnya jumlah
penduduk yang besar, bukanlah suatu masalah sebab apabila mayoritas penduduknya
memiliki kualitas SDM yang baik maka justru akan memberikan konstribusi kepada
negara.
Penduduk
dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan pembangunan
karena menjadi subjek dan objek pembangunan. Namun permasalahan penduduk yang
semakin kompleks inilah menjadi penghambat dalam pembangunan nasional.
Masalah penduduk seperti kemiskinan, kesenjangan
sosial, kurangnya pendidikan, kriminalitas dan lain sebagainya merupakan
beberapa masalah kependudukan yang hingga saat ini belum teratasi bagi negara
Indonesia yang dapat menghambat laju perkembangan pembangunan nasional Negara.
Dalam
rangka menanggulangi berbagai masalah kependudukan ini diadakan suatu program
yaitu Program Pendidikan Kependudukan yang bertujuan untuk menanggulangi
berbagai masalah sosial maupun masalah yang berkaitan dengan kependudukan.
Sebagai
awal upaya dalam memperbaiki perkembangan kependudukan agar pembangunan
nasional dapat berhasil, pemerintah seharusnya melakukan berbagai cara untuk
menanggulangi permasalahan yang ada pada saat ini. Sebagai langkah dasar dalam
menanggulangi permasalahan kependudukan pemerintah sebaiknya dapat menekan laju
pertumbuhan penduduk yang semakin pesat, seperti program KB (Keluarga
Berencana) harus lebih diperketat lagi. Diharapkan, program KB dapat menjadi
salah satu kunci sukses untuk menekan laju kependudukan.
Permasalahan
kependudukan ini harus segera ditangani, dan diharapkan semua pihak dapat ikut
membantu menekan laju pertumbuhan penduduk dengan ber-KB. Jika masalah ini
tidak segera ditangani, maka dikhawatirkan semakin banyak penduduk, maka
semakin lambat dan mungkin dapat menghambat pembangunan Nasional. Selain
itu, program KB ini juga diharapkan dapat memperkecil tingkat kriminalitas,
kurangnya pendidikan, kesenjangan sosial, dan juga kemiskinan yang sebenarnya
disebabkan karena himpitan ekonomi yang ada. Masih banyak masyarakat Indonesia
saat ini yang menolak untuk ber-KB, inilah yang seharusnya menjadi tugas para
tenaga kesehatan untuk mensosialisasikan program Keluarga Berencana ini dan
melakukan advokasi terhadap masyarakat. Mengenalkan berbagai metode pencegahan
kehamilan atau metode kontrasepsi kepada masyarakat dengan memberikan berbagai
dampak dan manfaat apabila masyarakat mau ber-KB.
Mengingat
bahwa Semua perempuan yang lahir di bumi Indonesia adalah calon ibu bangsa,
darinya diharapkan lahir generasi berkualitas. Memberikan pendidikan tentang
Kesehatan secara umum dan Kesehatan Reproduksi wajib diberikan kepada remaja
perempuan, disamping pendidikan agama, budi pekerti dan keterampilan lainnya.
Mencerdaskan dan memberdayakan perempuan adalah keharusan, perempuan adalah
agen perubahan dan penentu masa depan bangsa. Pendidikan yang maksimal bagi
perempuan dapat menunda perkawinan dan punya anak. Perempuan mempunyai peluang
yang sama dengan laki-laki untuk memperoleh hak-haknya sebagai warga negara.
Setiap kehamilan yang dialami perempuan adalah kehamilan yang diinginkan. Jika
tidak ingin hamil perempuan berhak mendapat informasi bagaimana mencegah
kehamilan yang efektif, dan bukan kemudian terpaksa hamil dan menggugurkannya.
Negara wajib menyediakan layanan konseling dan Keluarga Berencana bagi seluruh
Pasangan Usia Subur. Merencanakan keluarga dan Keluarga Berencana adalah hak.
Ber-KB adalah gaya hidup, dan bagian dari ibadah.
Selain
itu untuk menanggulangi masalah-masalah yang lain pemerintah juga dapat
merancang sebuah program penyuluhan pengentasan kemiskinan dengan melibatkan
dan mengedepankan peran serta masyarakat sasaran sejak dari tahap persiapan,
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Sedangkan untuk pendidikan
sendiri program wajib belajar 9 tahun dan juga bantuan operasional sekolah
(BOS) agar anak-anak setidaknya mendapatkan pendidikan standar yang ditentukan
yaitu 9 tahun serta bantuan dana untuk proses belajar.
Tidak
hanya masalah kepadatan penduduk dan tingkat pendidikan yang rendah, bahkan
Indonesia juga dipermasalahkan dengan kualitas penduduknya terutama remaja. Penduduk Indonesia yang sebagian besar
didominasi oleh kaum remaja, yang notabene sebagai generasi penerus bangsa
seharusnya bisa membawa Indonesia menjadi yang lebih baik. Remajaatau pemuda
adalah unsur yang sangat signifikan, dalam rangka membangun kembali bangsa
dengan penanaman nilai nasionalisme yang sejati.
Pemuda
sebagai generasi penerus yang akan menahkodai perjalanan panjang bangsa ini.
Pemuda dengan nasionalisme sejatinya diharapkan akan mampu membawa bangsa ini
kepada pelabuhan yang menjadikan bangsa ini besar dan kaya. Dan sejarah telah
membuktikan bahwa pemuda adalah ikon perubahan bangsa. Pemudalah yang selama
ini telah mewarnai laju sejarah dan dinamika perjuangan bangsa. Melalui pemuda
bangsa ini mampu lahir, bangkit, berdiri dan berjalan menjadi bangsa yang
berdaulat, dengan berbagai dinamikanya.
Namun
yang terjadi di Indonesia saat ini adalah beberapa masalah yang timbul
dikarenakan pemuda yang salah pergaulan, dan kurangnya pengetahuan pemuda atau
remaja, yang kemudian berdampak pada kependudukan di Indonesia. Diantaranya seperti semakin banyaknya
kasus pernikahan dini, banyaknya kasus kehamilan tak diinginkan, pertambahan
penduduk makin cepat, karena pertambahan penduduk tinggi kualitas rendah,
menikah dalam usia muda menyebabkan keluarga sering tidak harmonis, sering
cekcok, terjadi perselingkuhan, terjadi KDRT, rentan terhadap perceraian.
Sebagai
upaya untuk mengatasi masalah tersebut perlu dilakukan upaya sosialisasi
mengenai program genre (GENerasi beREncana). Adapun program genre itu sendiri
meliputi promosi penundaan usia perkawinan pertama, dalam hal ini remaja
diarahkan agar dapat mengutamakan pendidikan dan berkarya. Promosi perencanaan
kehidupan berkeluarga yang sebaik-baiknya, hal ini juga berpengaruh terhadap
pembangunan terutama bidang kependudukan. Dengan adanya perencanaan kehidupan
berkeluarga yang baik dapat meminimalkan tingkat kepadatan penduduk, karena
dalam perencanaan tersebut terdapat konsekuensi untuk menunda kehamilannya
apabila ibu belum cukup umur untuk hamil, menjarangkan kehamilannya dengan mau
menggunakan alat kontrasepsi. Kemudian penyediaan informasi kesehatan
reproduksi seluas-luasnya melalui wadah Pusat Informasi dan Konseling
Remaja/Mahasiswa.
Remaja
sebagai generasi penerus yang akan menentukan masa depan Indonesia, maka
remaja harus berkualitas. Agar tak rusak di tengah jalan remaja harus memiliki
lingkungan dan komunitas yang baik seperti misalnya tergabung dalam PIK Remaja.
Saat ini banyak tantangan, dimana remaja mudah terjerumus pada perilaku negatif,
seperti seks bebas dan pada napza. Dapat dijelaskan bahwa melalui kegiatan
salah satunya PIK Remaja tersebut siklus masa transisi remaja ini dapat diisi
dengan hal-hal positif, ini juga harus dikawal agar berjalan dengan
baik, kini waktunya kita semua, mulai dari pemerintah, swasta, dan segenap
unsur civil society lainnya bekerjasama dalam upaya
mempersiapkan kaum muda yang nantinya akan menentukan masa depan bangsa.
Dengan
adanya program-program tersebut diharapkan masalah kependudukan dapat sedikit
demi sedikit terselesaikan dan tidak menghambat laju perkembangan pembangunan
nasional yang telah dirancang. Sehingga Negara Indonesia dapat berkembang dalam
segi kependudukan, ekonomi, sosial, politik dan juga budaya. dan akhirnya
Negara Indonesia dapat menjadi Negara yang lebih maju dan dapat mensejahterakan
penduduknya.
Komentar
Posting Komentar